Cekatcekit- OBESITAS alias kelebihan berat badan memang mempengaruhi kesehatan. Nah tahukah Anda, obesitas mempengaruhi proses belajar Matematika?
Temuan itu didasarkan pada penelitian bersama antara University of Missouri Columbia (UM), University of California, Los Angeles (UCLA), dan Universitas Vermont.
Gable Sara, profesor di Departemen UM Nutrisi dan Olah Raga, meneliti 6.250 anak dari anak usia dini Taman Kanak-kanak Cohort. Cohort merupakan sampel perwakilan nasional.
Dalam penelitian itu, orang tua melaporkan informasi tentang keluarga mereka. Guru ikut memberikan deskripsi keterampilan emosional interpersonal anak. Lalu, anak-anak pun diberikan tes akademis serta pengecekan berat badan.
"Temuan menggambarkan kompleksitas hubungan antara berat badan anak-anak, tingkat sosial dan kecerdasan emosional, akademis, dan waktu," kata Gable, seorang profesor fisiologi gizi dan olahraga di University of Missouri, Columbia.
Peneliti kemudian membandingkan para siswa yang mengalami gejala awal obesitas sejak usia TK dengan anak-anak yang tak pernah gemuk. Ternyata, siswa yang gemuk lamban menyelesaikan tugas-tugas Matematika. Kondisi itu berlanjut pada siswa dengan kondisi tubuh sama di tingkat paling atas.
Gadis yang gemuk memang kurang memiliki masalah kecerdasan sosial. Namun mereka sulit menyelesaikan tes-tes matematika. Selain itu, anak laki-laki dan perempuan yang gemuk cenderung cemas. Mereka tampak lebih sedih serta kesepian. Sifat-sifat itu juga mempengaruhi kinerja mereka pada tes matematika.
Faktor lain juga terlihat. Misalnya, anak-anak yang mengalami obesitas cenderung tidur lebih lama dan sering tidak masuk sekolah.
"Studi kami menunjukkan bahwa obesitas pada usia awal sekolah, dapat membahayakan kecerdasan sosial, emosional dan prestasi akademik," jelas Gable.
Temuan ini diterbitkan dalam edisi terbaru jurnal Child Development dan menunjukkan perlunya memerangi obesitas.
Sumber
Posting Komentar